Loving God and make everyday full of Joy ^^ make up my mind with the Words of God.
Minggu, 28 Februari 2010
DOA IMPIAN CITA CINTA dan sebuah ASA
Sabtu, 27 Februari 2010
Sekolah Mingguv :D
Untuk melayani dengan baik seorang guru Sekolah Minggu perlu mengerti dengan jelas dasar-dasar Alkitabiah mengapa Allah menghendaki kita dan gereja-Nya memberikan perhatian kepada pelayanan untuk anak-anak. Tidak jarang Sekolah Minggu dianggap sebagai pelayanan sampingan gereja karena secara proporsional gereja memang seringkali memberikan pelayanan yang jauh lebih besar kepada jemaat dewasa dibandingkan kepada anak-anak. Oleh karena itu, melalui pelajaran pertama ini mari kita belajar lebih jauh tentang panggilan pelayanan Sekolah Minggu.
A. DASAR-DASAR PELAYANAN ANAK DAN SEJARAH SEKOLAH MINGGU
Mempelajari apa yang Alkitab katakan tentang anak-anak dan juga melalui sejarah pelayanan SM, kita dapat menarik prinsip-prinsip tentang pentingnya gereja mendidik anak-anak dengan pokok-pokok iman Kristen.
Pelayanan Anak Masa Perjanjian Lama (Ulangan 6:4-7)
Kalau kita menelusuri kembali zaman Perjanjian Lama, maka sebenarnya Alkitab telah memberikan perhatian yang serius terhadap pembinaan rohani anak. Pada masa itu pembinaan rohani anak dilakukan sepenuhnya dalam keluarga (Ulangan 6:4-7). Sejak sebelum usia lima tahun anak telah dididik oleh orang tuanya untuk mengenal Allah Yahweh. Pada masa pembuangan di Babilonia (500 SM), ketika Tuhan menggerakkan Ezra dan para ahli kitab untuk membangkitkan kembali kecintaan bangsa Israel kepada Taurat Tuhan, maka dibukalah tempat ibadah sinagoge di mana mereka dapat belajar Firman Tuhan kembali, termasuk di antara mereka adalah anak-anak kecil. Orang tua wajib mengirimkan anak-anaknya yang berusia di bawah lima tahun ke sinagoge. Di sana mereka dididik oleh guru-guru sukarelawan yang mahir dalam kitab Taurat. Anak-anak dikelompokkan dengan jumlah maksimum 25 orang dan dibimbing untuk aktif berpikir dan bertanya, sedangkan guru menjadi fasilitator yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
Pelayanan Anak Masa Perjanjian Baru (1 Timotius 3:15)
Ketika orang-orang Yahudi yang dibuang di Babilonia diizinkan pulang ke Palestina, mereka meneruskan tradisi membuka tempat ibadah sinagoge ini di Palestina sampai masa Perjanjian Baru. Sebagaimana anak-anak Yahudi yang lain, ketika masih kecil Tuhan Yesus juga menerima pengajaran Taurat di sinagoge. Dan pada usia dua belas tahun Yesus sanggup bertanya jawab dengan para ahli Taurat di Bait Allah. Tradisi mendidik anak-anak secara ketat terus berlangsung sampai pada masa rasul-rasul (1 Timotius 3:15) dan gereja mula-mula. Namun, tempat untuk mendidik anak perlahan-lahan tidak lagi dipusatkan di sinagoge tetapi di gereja, tempat jemaat Tuhan berkumpul.
Tetapi sayang sekali pada Abad Pertengahan gereja tidak lagi memelihara kebiasaan mendidik anak seperti abad-abad sebelumnya. Bahkan orang dewasa pun tidak lagi mendapatkan pengajaran Firman Tuhan dengan baik. Barulah pada masa Reformasi, gerakan pengembalian kepada pengajaran Alkitab dibangkitkan lagi, dan pendidikan terhadap anak-anak mulai digalakkan kembali, khususnya melalui kelas Katekismus (kateksasi). Untuk itu, hanya para pekerja gereja sajalah yang diizinkan untuk terlibat dalam pembinaan. Namun, kurangnya orang yang terlatih untuk mengajarkan kelas Katekismus menyebabkan pelayanan anak menjadi mundur bahkan perlahan-lahan tidak lagi menjadi perhatian utama gereja dan diadakan hanya sebagai prasyarat bagi anak-anak yang akan menerima konfirmasi (baptis sidi).
Sejarah Sekolah Minggu
Barulah pada abad 18, seorang wartawan Inggris bernama Robert Raikes, digerakkan oleh rasa cinta kepada anak-anak, membuat suatu gerakan yang akhirnya mendorong lahirnya pelayanan Sekolah Minggu.
Pada masa akhir abad 18, Inggris sedang dilanda suatu krisis ekonomi yang sangat parah. Setiap orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan anak-anak dipaksa bekerja untuk bisa mendapatkan penghidupan yang layak. Pada saat itu, wartawan Robert Raikes mendapat tugas untuk meliput berita tentang anak- anak gelandangan di Gloucester bagi sebuah harian (koran) milik ayahnya. Apa yang dilihat Robert sangat memprihatinkan sebab anak- anak gelandangan itu harus bekerja dari hari Senin sampai Sabtu. Apa yang dilakukan anak-anak pada hari Minggu itu? Hari Minggu adalah satu-satunya hari libur bagi mereka yang dihabiskan untuk bersenang-senang. Tapi karena mereka tidak pernah mendapat pendidikan (karena tidak bersekolah), anak-anak itu menjadi sangat liar. Mereka minum-minum dan melakukan berbagai macam kenakalan dan kejahatan.
Melihat keadaan itu Robert Raikes bertekad untuk mengubah keadaan. Ia dengan beberapa teman mencoba melakukan pendekatan kepada anak- anak tersebut dengan mengundang mereka berkumpul di sebuah dapur milik Ibu Meredith di kota Scooty Alley. Selain mendapat makanan, di sana mereka juga diajarkan sopan santun termasuk membaca dan menulis. Tapi hal paling indah yang diterima anak-anak di situ adalah mereka mendapat kesempatan mendengar cerita-cerita Alkitab. Pada mulanya pelayanan ini sangat tidak mudah. Banyak anak yang datang dalam keadaan yang sangat kotor dan berbau. Namun, dengan cara mendidik yang disiplin, kadang dengan pukulan rotan yang dilakukan dengan penuh cinta kasih, anak-anak itu akhirnya belajar untuk mau dididik dengan baik, sehingga semakin lama semakin banyak anak yang datang ke dapur Ibu Meredith. Semakin banyak juga guru yang disewa untuk mengajar mereka, bukan hanya untuk belajar membaca dan menulis tapi juga Firman Tuhan; perjuangan yang sangat sulit tapi melegakan. Dalam waktu empat tahun sekolah yang diadakan pada hari Minggu itu semakin berkembang bahkan ke kota-kota lain di Inggris. Dan jumlah anak-anak yang datang ke sekolah hari minggu terhitung mencapai 250.000 anak di seluruh Inggris.
Mula-mula, gereja tidak mengakui kehadiran gerakan Sekolah Minggu yang dimulai oleh Robert Raikes ini. Tetapi karena kegigihannya menulis ke berbagai publikasi dan membagikan visi pelayanan anak ke masyarakat Kristen di Inggris, dan juga atas bantuan John Wesley (pendiri gereja Methodis), akhirnya kehadiran Sekolah Minggu diterima oleh gereja. Mula-mula hanya oleh gereja Methodis, namun akhirnya juga oleh gereja-gereja Protestan lain. Ketika Robert Raikes meninggal dunia tahun 1811, jumlah anak yang hadir di Sekolah Minggu di seluruh Inggris mencapai lebih dari 400.000 anak. Dari pelayanan anak ini, Inggris tidak hanya diselamatkan dari revolusi sosial, tapi juga diselamatkan dari generasi yang tidak mengenal Tuhan.
Gerakan Sekolah Minggu yang dimulai di Inggris ini akhirnya menjalar ke berbagai tempat di dunia, termasuk negara-negara Eropa lainnya dan ke Amerika. Dan dari para misionaris yang pergi melayani ke negara-negara Asia, akhirnya pelayanan anak melalui Sekolah Minggu juga hadir di Indonesia.
B. MENGAPA ANAK-ANAK?
Masa Anak-Anak yang Istimewa
Ada beberapa alasan mengapa masa anak-anak menjadi masa yang istimewa dan penting untuk kita perhatikan.
Masa anak-anak adalah masa yang paling banyak diingat. Masa anak-anak diingat paling banyak dan membekas paling lama dibandingkan dengan masa-masa umur yang lain.
Masa anak-anak adalah masa di mana anak paling banyak belajar. Dunia anak-anak adalah dunia baru yang penuh dengan pengalaman- pengalaman baru yang menggairahkan untuk dijelajahi. Pengetahuan dan pengalaman apa saja yang disajikan di hadapan mereka akan mereka lahap. Masa anak-anak adalah masa yang haus untuk belajar.
Masa anak-anak adalah masa pembentukan yang paling mudah. Dunia anak-anak adalah dunia yang penuh kepolosan karena hati mereka masih jujur dan bersih, belum banyak dicemari oleh dosa yang jahat. Kebiasaan-kebiasaan buruk belum terbentuk. Oleh karena itu, jika anak mendapat pengajaran yang baik di masa kecil maka hidup masa dewasanya akan jauh lebih mudah untuk dibentuk.
Tantangan Melayani Anak
Para pelayan anak, khususnya yang ada di kota besar, sering dihadapkan pada situasi yang lebih rumit. Tidak semua anak yang dilayani adalah anak-anak yang ceria, polos, dan haus untuk belajar. Tidak jarang mereka datang dari lingkungan yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang. Banyak di antara mereka yang menjadi korban kejahatan orang dewasa dan lingkungan sekitarnya.
Tantangan lain yang sering muncul justru dari gereja sendiri. Banyak gereja yang belum memberi perhatian serius terhadap pelayanan anak. Pelayanan anak seringkali hanya berfungsi sebagai tempat penitipan anak selagi orang tua mereka ada dalam kebaktian gereja. Gereja juga sering tidak memasukkan pelayanan anak sebagai bagian dari program gereja. Pada kenyataanya, anak-anak jemaat sebenarnya adalah generasi jemaat masa depan gereja. Oleh karena itu, jika gereja tidak memberikan perhatian kepada pelayanan anak, gereja sedang menghadapi masa depan yang suram.
Rencana Tuhan Bagi Anak-anak
Rencana Tuhan terhadap manusia meliputi rencana Tuhan terhadap anak-anak juga. Dalam Kejadian 1:28, Tuhan memerintahkan manusia untuk berkembang dan bertambah banyak. Tuhanlah yang membentuk manusia sejak dia masih bakal anak di dalam kandungan ibunya, sekaligus merancang kehidupan yang akan dilaluinya (Mazmur 139). Tuhan juga ingin memulihkan bangsa Israel dengan membentuk generasi baru yang bisa masuk ke tanah Kanaan (Bilangan 21:4-9). Tuhan juga merencanakan pembangunan Yerusalem baru yang penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain di jalanan (Zakaria 8:3).
Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, anak-anak yang lahir telah mewarisi dosa (Mazmur 51:7), dan anak-anak juga akan menghadap takhta pengadilan Allah (Wahyu 20:12-15). Oleh karena itu, anak- anak juga membutuhkan keselamatan dari Tuhan (Matius 18:14). Melalui kuasa kelahiran baru Roh Kudus, Tuhan memberikan rencana baru bagi manusia, termasuk anak-anak. Mereka akan bertumbuh menjadi milik kepunyaan-Nya dan berkarya bagi kemuliaan-Nya (Rom 11:36).
Anak-anak yang memiliki hati yang lemah lembut, merupakan tanah yang baik dan ladang yang paling cocok untuk ditanami kebenaran Alkitab. Alkitab pun mencatat bahwa anak-anak dapat percaya kepada Tuhan, dapat menyesali dosanya, dan dapat memperoleh keselamatan dari Tuhan, bahkan orang dewasa patut meneladani sikap anak-anak ini (Markus 10:15).
Panggilan Guru SM untuk Melayani Anak
Sebagai pelayan Tuhan, kita telah dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam membentuk anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Melalui kita, Tuhan ingin agar anak-anak ini mengenal Pencipta mereka; bertemu dengan Dia dan diubahkan menjadi ciptaan baru. Pelayanan anak atau Sekolah Minggu tidak semata-mata dibentuk untuk mendidik mereka menjadi anak-anak manis yang mempunyai sikap baik budi. Itu bukan tujuan utama Tuhan bagi anak-anak. Tapi, pertama, mereka harus berjumpa secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus. Dan apa yang telah dimulai oleh-Nya, akan disempurnakan-Nya pula.
Pendidikan rohani melalui pelayanan anak dan Sekolah Minggu akan menjadi dasar pertumbuhan rohani seorang anak untuk dapat mengenal kebenaran Alkitab, menyembah dan memuji Tuhan, serta mengasihi pekerjaan-Nya. Apabila mereka telah dimenangkan, generasi selanjutnya juga telah dimenangkan karena merekalah penerus dan pemimpin generasi yang akan datang. Tidak bisa disangkal bahwa 50% anggota jemaat gereja pada umumnya berasal dari anggota Sekolah Minggu. Oleh karena itu, kita perlu melayani anak-anak dan memberi perhatian besar kepada mereka. Jika kita memenangkan anak-anak, kita tahu kita sedang memenangkan gereja masa depan.
C. SEKOLAH MINGGU YANG MEMILIKI PANGGILAN
Visi Sekolah Minggu
"Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat" (Amsal 29:18). Pertanyaan: apakah yang mendasari didirikannya Sekolah Minggu di tempat Anda melayani? Sekolah Minggu tidak didirikan karena keinginan manusia saja. Allahlah yang menggerakkan manusia yang dikasihi-Nya untuk memiliki kerinduan menjangkau jiwa-jiwa "kecil" bagi kerajaan-Nya. Visi Sekolah Minggu adalah melihat jauh ke depan kepada kerinduan Allah untuk bersekutu dengan manusia, di antaranya adalah anak-anak yang masih muda belia, supaya melalui mereka kasih dan kuasa Tuhan dinyatakan.
Misi Sekolah Minggu
"Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu." (Matius 19:14). Pertanyaan: apa yang bisa kita lakukan dan kerjakan untuk Sekolah Minggu tempat kita melayani? Melalui Sekolah Minggu kita ingin agar anak-anak dapat dengan bebas datang kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia menjadi Juruselamat pribadi mereka.
Tujuan Sekolah Minggu
"Gembalakanlah domba-domba (kecil)-KU." (Yoh 21:18). SM bertujuan untuk:
menjadi sarana yang dapat dipakai Allah untuk mengumpulkan anak-anak dan memberitakan Firman Tuhan kepada mereka;
menjadi sarana agar anak-anak mendapat siraman kasih Allah melalui persekutuan yang diadakan;
menjadi sarana agar anak-anak dimuridkan dan menjadi alat bagi pelebaran kerajaan-Nya.
Rabu, 24 Februari 2010
talking about Family..
Sehat itu berarti..ayah dan ibu berperan sesuai fungsinya masing2.
Mereka bekerja mencari nafkah, bersama mendidik anak dengan kasih tapi jg tegas (adil). Mereka bisa meluangkan waktu sehabis seharian bekerja, untuk duduk minum teh dan makan bersama di malam hari.
Sebelum tidur, mereka mengajak nonton atau berdiskusi soal pelajaran tentang hidup.
Tentu itu yang mereka harapkan dari anak2nya bukan? Menjadi anak yang bertumbuh dalam pengertian yang benar soal kehidupan. Baik itu pasti menurut definisi apa yang mereka pandang baik n sepanjang pengalaman hidup yang mereka jalani.
Saat anak bertumbuh dewasa pun mereka bharap anak2 jadi dewasa dalam pemikiran dan tindakan, siap jadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab dan bisa bekerja keras memberi sumbangsih sesuai potensi bagi negara, khususnya tempat dimana mereka menetap dan membantuk keluarga baru pula.
Melanjutkan generasi dan demikian fase kehidupan berlanjut.
Sebelumnya aku bahkan tidak tahu apa arti sebuah keluarga, bagaimana idealnya sebuah keluarga seperti yang dipaparkan diatas. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana harus bperan sbg seorang anak yang saleh n mengembangkan potensi dengan baik.
Aku bertumbuh menjadi anak yang rapuh meski aku suka tertawa, menjadi anak yang manja dan tidak dewasa sesuai usiaku meski aku bisa dikatakan mandiri karena mengurus pekerjaan di rumah,aku menjadi anak yang cengeng meski aku bisa dikatakan anak yang ceria n ekspresif :D meramaikan suasana.
Satu saat pernah kuingat akirnya aku pun berharap akan suatu keluarga yang ideal..tidak seharusnya keadaan seperti ini terus. Aku bosan hidup dalam tekanan.
Masalah yang tak terduga datang bertubi2..seakan semua terbuka uuntuk menyerang lingkunganku, seperti krisis ekonomi, krisis jati diri, krisis kasih dan kepercayaan, kehilangan figur seorang ayah yang ideal..hampir ada perceraian, sibuk bekerja n cuek..juga problem relasi lainnya :(
Membuat down,hilangnya asa tuk berharap, dan timbul kekuatiran yang menghantui..kesedihan yang mendalam meninggalkan jejak yang cukup dalam di hati.
Saat itu mungkin banyak kali timbul pemikiran tentang keberadaan Tuhan, kepercayaan pada orang lain terus dipertanyakan, keputusasaan hingga ingin mengakhiri hidup..
:) capai, lelah, beban berat...dan Tuhan Yesus berkata: "Marilah semua yang letih lesu dan berbeban berat..datang padaKu.." Saat itu aku masih semester 2 baru bertobat setahun yang lalu. Mungkin bisa dikatakan itu saat2 terberat dalam hidupku, mengetahui aku lemah tak berdaya..namun aku tetap beraktivitas di kampus, makan minum hang out bersama tmn2 bsenda gurau tapi hatiku kosong dan sepi bagai zombi :)
Itu satu titik balik dalam hidup. Sepi itu..sakit itu..pelan-pelan mulai menemukan jalan kesembuhannya. Pelan tapi pasti sedang tertanam di lahan subur tuk bertumbuh dewasa dan kuat..
komunitas rohani menjadi tempat bagiku untuk belajar menemukan arti kasih sejati :) kasih yang nyata dari figur seorang ayah, karena bagiku figur seorang ibu mudah didapatkan :) ibuku sendiri adalah wanita tak sempurna tapi hebat.
Komunitas ini menjadi tempat dimana aku belajar arti keluarga yang saling memberi diri dan melayani. Pertama luka-luka itu semua terbawa dan memberi pengaruh dalam komunitas. Sebuah slogan bijak ddari buku warisan ibuku mengatakan: "Jangan takut memperlihatkan kerapuhan perasaanmu" ya, itu benar dan sedang kulakukan saat ini. Kisah ini kubagi tidak untuk ceritakan aib atau membuka kehidupan pribadi dengan sia-sia.
Di dalam komunitas, aku telah sempat sangat malu, ingin pergi menghilang tapi tak pernah kulakukan dengan dasar "aku harus bertahan dan belajar menghadapi juga menyelesaikan 'keanehan' diriku ini :)" aku tetap maju dan terus disana. Banyak tingkah polah yang tak dewasa yang aku pikir sekarang "itu memalukan!" Tapi lagi2 aku tak pnah menyesali. Skalipun aku salah..aku bersyukur..aku tetap bertahan dan bersabar terhadap diriku sendiri.
Its my life..that's me..and its not the real me. Aku mulai menemukan sekeping diriku yang sesungguhnya saat aku berelasi dengan Penciptaku. Hmm..itu seperti ketika aku memiliki mobil Ford yang rusak..lalu aku datang pada Henry Ford "tolong tuan, perbaiki mobilku yang kau buat ini"
"Datang pada Tuhan dan Ia mengenakan kuk baru yang ringan dan enak." Kuk baru itu tidak memberi kebebasan pada semua aspek sebebas-bebasnya. Heii..bebas sendiri terkukung dalam kata B-E-B-A-S kan?? :)
Aku datang pada Dia untuk diberi "kuk" dan belajar pada Dia yang lemah lembut dan rendah hati. :D Ia beda dari para otoriter legalis, nazi, pimpinan yang adil, hakim atau polisi...tapi Ia adalah Gembala bagi seekor domba terluka di dekat sungai deras.. Ia telah menjadi penolong dan segala2nya bagiku.
Tentu aku masih sering memberontak dan liar dalam keras kepalakuyang nekad ini. Tapi syukur Dia itu lembut dan setia...
Dia sabar tapi juga menghajarku karena aku ini anakNya. Supaya aku mengerti pembelajaran tentang hidup.
Cerita ini familiar dan sangat mungkin terjadi pada banyak orang di luar sana..sangat banyak bahkan mungkin lebih menyedihkan. :) saat kisah ini dibagi..aku telah menemukan jalan kesembuhan dan akan segera pulh sepenuhnya, yaitu saat hidup dimaknai sepenuhnya dan dikerjakan semaksimal mungkin. Hasil mungkin aku tak dapat menakarnya tapi ku tahu yang pasti dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahku tidak pernah sia-sia. :)
Sampai saat ini..banyak yang telah terjadi..tapi aku belum separuh jalan..seperempat mungkin belum..perjalanan masih panjang jikalau Dia kehendaki aku hidup cukup lama lagi..
Aku ingin tetap belajar dan terus belajar..sampai akhir hayat..soal relasi..komunikasi..cinta dan kasih...semua yang aku perlukan untuk bisa siap kembali bersma Dia saat aku dipanggil pulang nanti..
cukup panjang dan lelah hari ini..mungkin lain kali baru dilanjutkan..
Selasa, 23 Februari 2010
MORNING
I am listening to the birds are singing next to me
I am saying a little prayer..
Giving thanks for the silent night
And solitary place where I am living
While I'm listening to the music I am remembering
All about u and what is going on with both of us
Poundering the things has been happened..
It's gonna be more complicated
I'll treasure all..keeping it in my heart
Keep praying for the best..
Have a brave and strong heart..
I'm on my way..
I guess U have choose ur way too..
Just keep it growing in ur heart
While I am going to stop it..
Surely I have a right decision
And I guess u've learned..and
Please have a right decision too
please stop trying to forget I u can't
Please do what u've said to me
And stop the things that u do
Have the right one..
Have the love one..
Time for faith, hope, and love
Only for the beloved one
Senin, 22 Februari 2010
nasihat ibu pada Lemuel, raja Masa.
2) Hubungan dengan Tuhan menjadi yang terutama.
3) Jalani dan lihat, apa dia yang aku cintai itu ada di jalan yang sedang aku tempuh.
4) Biarkan itu alamiah terjadi, jangan aku mencari-cari jalan sendiri demi sampai ke tempat dia yang kucintai. Tapi apakah dia n aku sedang dalam 1 perjalanan yang sama.
5) Penuh penyerahan diri dan belajar beri diri. Tidak egois dan memahami orang lain lbh pnting dr diri sendirim
6) Pahami benak dan isi jiwanya. Komunikasi dalam kesesuaian jiwa.
7) Tuhan yang berinisiatif dalam semuanya. Sperti Ia mempertemukan Adam yang baru terbangun dari tidur dan Hawa yang baru selesai dibentuk untuk bisa jadi penolong yang sepadan dan seimbang bagi Adam.
Mereka, dia yang kucintai dan aku bersatu menjadi satu daging dan hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, spy jangan Hawa sekali lagi jatuh dalam dosa dan membawa serta Adam beserta keturunannya.
Tapi aku berdoa Tuhan, jadika aku wanita dalam nasehat ibu kepada Lemuel. "She brings himm good, not harm, all the day in her life"
GBU
Sabtu, 20 Februari 2010
True Love
Kamis, 18 Februari 2010
Hawa menanti dengan sabar dan diuji
Kulepas semua yang ku inginkan
Tak akan ku ulangi
tuk memegangnya erat
kulepas karena Dia tau yang tepat dan terbaik untukku
Maafkan bila segudang pertanyaan keraguan yang menuduhmu ini ternyata salah
tapi aku tetap sulit percaya kalau "kau yang dipercaya dan dipegang adalah perkataan"
sampai perbuatanmu membuktikan "kau memang dapat dipercaya"
percaya yang tidak menyisakan embel-embel: seberapa bisa, seberapa dalam, bagaimana bisa, mengapa harus, kenapa bisa, kapan, dalam hal apa saja..
tapi percaya yang walau kau tak menjelaskan secara detail sekalipun..
aku dapat memahami mu sepenuhnya seperti tangan mengusap mata ketika menangis,
seperti mata menangis ketika perut kesakitan..
seperti kaki menghentak ketika hati kesal
seperti mata menutup ketika dia lelah..
Dan bila kumenanti
Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah ku disini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti
ku katakan...kau katakan..
"Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini"
tapi biar waktu dan perjalanan yang menguji
Hingga saat kau datang menjemput ku menyambut ku
Kan kukenang di hati saja
kan kurenung di hati
Kau telah tinggalkan
cinta terdalam
di jiwa yang menanti dengan sabar dan sedang teruji..
Rabu, 17 Februari 2010
Some Question that i was thinking about..
HAPPY BIRTHDAY
Selasa, 16 Februari 2010
I Say A Little Prayer For You
Before I put on my makeup
I say a little prayer for you
While combing my hair, now,
And wondering what dress to wear, now,
I say a little prayer for you
Forever, forever, you'll stay in my heart
and I will love you
Forever, forever, we never will part
Oh, how I'll love you
Together, together, that's how it must be
To live without you
Would only be heartbreak for me.
I run for the bus, dear,
While riding I think of us, dear,
I say a little prayer for you.
At work I just take time
And all through my coffee break-time,
I say a little prayer for you.
Forever, forever, you'll stay in my heart
and I will love you
Forever, forever we never will part
Oh, how I'll love you
Together, together, that's how it must be
To live without you
Would only be heartbreak for me.
My darling believe me,
For me there is no one
But you.
Haven’t Met You Yet
Mmmmm ….
Hmmmmm ……
Hmmm …..
by Michael Buble
I'm so sure..I haven't met u yet..
even if i falling in love with someone right now...
i won't be so that easy give all my love for him..
even if he is the one..
I'll make it sure
It could be him..
it could be not him
not so that fast..i give all my love for him
He think about that too..?
I know it...
may be I know him more than he think he is
so do i..
haven't met u yet..?
I'll make it clear...
I'll make sure
We'll make it clear
We'll make it so sure
Moi Lucci
Senin, 15 Februari 2010
a moment to think
did not dare admit
did not dare express
silent as fascinated
trembling with fear
strange
strange feeling
a moment to think
and strength as if emerging from the
strength from you, Lord
recovery from you, Lord
I'm Your child will become the pride You ^ ^
thanks for Your Grace..
JawabNya dengan lembut berkata..."cukuplah"
Hawa pada Adam
There Is A Time For Everything
Jumat, 12 Februari 2010
Rabu, 10 Februari 2010
I strive to be
because it would make me stuck
as long as I wanted to share the love
Courage is a hard thing to figure
You can have courage base on dumb idea
All mistakes
But you’re not suppose to question the doubts
Or your coach
Or your teacher, cause they make te rules
May be they know best
May be they don’t
It’s all depends on who you are
Where you come from?
There’s at least the 600 guys thinking about giving up and joining with other side
I mean, valley of death. There’s pretty salty stuff
That’s why courage is tricky
“With men this is possible, with God all things are possible”
Should you do what others tell you to do?
Sometimes, you ain’t even know why you’re doing something
I mean, any fool could have courage
But honor
That’s the real reason will you do something or you don’t
It’s who you are
And may who you want to be
If you die for trying something important
And you have both honor and courage
And that’s pretty good
I think that’s the right rde were saying
That you should hope for courage and try for honor.
And may be even pray that the people will telling you what to do, have some too.
“The Blind Side” by Michael Oher
Selasa, 09 Februari 2010
Setetes Airmata Dan Seulas Senyuman
- Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak.
Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa.
Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman.
Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi
Seulas senyuman menarikku dekat kepada putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan.
Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati
Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan
Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang.
Telah kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis
Ketika malam tiba bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya.
Tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari
Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan
Setitis airmata dan seulas senyuman.
Air laut menjadi wap dan naik menjelma menjadi segumpal mega
Awan terapung di atas pergunungan dan lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi bahasa, jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai dan kembali ke laut, rumahnya.
Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan.
Bagai setitis airmata seulas senyuman.
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega diatas pergunungan dukacita dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan-kepada Tuhan
~Habiburrahman EL-SHIRAZY