Emosi adalah emosi. Mereka tidak jahat, tidak juga baik; mereka semata-mata ada. Ini ada untuk membantu memahami sesuatu dalam pikiran.
Pradigma menggerakkan persepsi dan persepsi menggerakkan emosi. Sebagian emosi adalah tanggapan persepsi (apa yang dipikir/dianggap benar tentang situasi tertentu).
Kalau persepsi keliru, tanggapan emosi jadi keliru pula. Jadi, periksa persepsi dan terlebih dahulu periksa paradigma yang dimiliki. Paradigma adalah apa yang diyakini. Sudahkah benar?
Hanya karena aku meyakini itu benar, tidak berarti itu benar. Apa yang palsu itu buaaanyaaak tak terhitung....tapi yang benar..pasti lebih mencolok dan sedikit. Bahkan bisa satu-satunya yang pernah ada. Mudah tuk buat banyak kepalsuan, tapi tuk buat 1 kebenaran..........hm..
Beranilah tuk memeriksa ulang apa yang diyakini. Emosi akan membantu untuk melihat dengan lebih jelas lagi.
Tak perlu takut tuk perlihatkan kerapuhan perasaan. Mungkin bagi wanita lebih mudah untuk menyatakan ekspresi perasaan..bahkan cenderung bisa berlebihan. Malu? Takut? Tak perlu takut....bukan untuk menahan atau mengabaikan emosi/perasaan.
Emosi adalah warna-warna jiwa; mereka spektakuler dan luar biasa. Ketika engkau tidak dapat merasakan, dunia menjadi suram dan tak berwarna. Emosi jahat menghisap semua warna dan menggantungkan kabut kelam kelabu hingga pandangan tak lagi jelas.
Sering lebih sering..dulu..air mata mengalir tertumpah...Kadang..lebih kadang...air mata mengalir..saat hening malam..
Air mata tuk membersihkan jiwa.. tercurah dari matamu bersihkan jendela hatimu..air mata di hadapan sahabat yang setia selalu ada disaat sukar maupun suka..sahabat terima kasih. Terima kasih sahabat...kau bahkan seperti seorang saudara bagiku. Tapi mungkin ku telah banyak kecewakanmu....maaf. Cukupkah? Dan terima kasih karena telah memanggilku sahabat.
Tears tear (tore) smog soul.